KONSEP DASAR
ANTROPOLOGI
KESEHATAN
Nama : Nyoman Adi Sedana
Kelas
: A5 D
NIM : 11.321.1191
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
setiap manusia. Manusia dapat menjalankan berbagai macam aktivitas hidup dengan
baik bila memiliki kondisi kesehtan yang baik pula. Kondisi fisik yang sehat
dan segar akan berpengaruh pada produktifitas dan efektifitas kegiatan manusia.
Bila manusia terkena penyakit , maka diperlukan penanganan dan pengobatan agar
sehat kembali, maka dapat sehat kembali.
Pemeliharaan kesehatan
adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan
persalinan.Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan
bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya
dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green
dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi
pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap
perilaku yang kondusif bagi kesehatan.Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini
lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan
dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses,
Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam
hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan
pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung
dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok
manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
definisi kesehatan menurut WHO dan Depkes RI ?
2. Mengetahui
persamaan dan perbedaan sehat menurut WHO dan Depkes RI ?
3. Mengetahui
definisi keperawatan ?
4. Apa
yang harus dimiliki oleh seorang perawat ?
C. Tujuan
1. Bisa
mendefinisikan kesehatan menurut WHO dan Depkes RI
2. Bisa
mengetahui persamaan dan perbedaan definisi sehat menurut WHO dan Depkes RI
3. Supaya
perawat memahami definisi keperawatan
4. Perawat
mengetahui apa yang harus dimiliki oleh seorang perawat
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
SEHAT MENURUT WHO DAN DEPKES RI
Sehat Menurut WHO
Sehat
itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
(WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut
yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1.
Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2.
Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3.
Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Kesehatan
menurut World Health Organization (WHO), yaitu :
“Kesehatan
Adalah suatu kondisi Sejahtera Jasmani Rohani serta Sosial Ekonomi”.
Ada sebuah perusahaan yang terkenal, perusahaan ini bergerak
dalam bidang kesehatan.yang bernama Amway.. Amway didirikan pada tahun 1959 oleh Rich DeVos dan Jay Van Andel di Ada,
Michigan, Amerika Serikat. Rich DeVos dan
Jay Van Andel sudah bekerjasama merintis usaha sejak mereka masih remaja. Dan
sekarang sudah berkembang sampai ke lebih dari 80 negara.
Kesehatan
manusia dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu :
1.
Udara
2.
Air
3.
Makanan dan Minuman
4.
Keseimbangan Emosi
5.
Olahraga Teratur
6.
Istirahat Cukup
Apabila
ke enam faktor tersebut terganggu atau bermasalah maka otomatis kesehatan kita juga
akan terganggu , mau atau tidak mau, sadar atau tidak kita hidup dizaman penuh
polusi dari zat kimia baik itu air, udara maupun makanan dan minuman yang kita
konsumsi sehari-hari.
Sehat Menurut DEPKES RI
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
universal karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang
mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling
mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks
pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi,
kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan
pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin
ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan
atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis,
psikologis maupun sosio budaya.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental
dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
B.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DEFINISI SEHAT
MENURUT WHO DAN DEPKES RI
A. Persamaan
Kesehatan bersifat menyeluruh .
Dalam pengertian yang paling luas sehat
merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya
B. Perbedaan
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Sementara menurut
Depkes RI menjelaskan sehat tersebut tidak bersifat universal, ada diluar
klinis yang mempengaruhi kesehatan yaitu social dan budaya.
Definisi WHO tentang
sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang
positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah
sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan
mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran
individu dalam hidup.
C. DEFINISI
KEPERAWATAN
Keperawatan
merupakan suatu pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan
bio,psiko,social dn spiritual yang konprehensip. Ditunjukan kepada individu
,kelompok, masyarakat yang sehat maupun yang sakit yang mencangkup seluruh
proses kehidupan manusia.Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan
kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh
pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.
D. YANG
HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PERAWAT
Kemampuan
yang harus dimiliki seorang perawat adalah kemampuan berpikir kritis, salah
satunya contohnya adalah mengetahui latar belakang pemberian perlakuan terhadap
pasien sehingga dapat memberikan pemahaman terhadap pasien mengenai perlakuan
tersebut. Dengan berpikir kritis, perawat juga dapat meramalkan situasi-situasi
yang mungkin terjadi terhadap pasien sesuai dengan indikasi keadaan pasien saat
ini sehingga perawat dapat melakukan tindakan-tindakan keperawatan, tanpa
menunggu instruksi dokter sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan. Untuk memiliki kemampuan berpikir kritis seorang perawat harus
menguasai konsep-konsep klinis keperawatan dan terus belajar dari pengalaman.
Jika kemampuan-kemampuan tersebut dimiliki, perawat menjadi handal dalam
bekerja dan memperoleh rasa hormat dari profesi lainnya seperti dokter yang
kerap kali masih menganggap perawat sebagai pembantu dokter.
untuk
menjadi perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan kompetensi yang baik dalam
hal menjalankan peran dan fungsi sebagai perawat. Seorang perawat profesional
haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Adapun peran
perawat diantaranya ialah pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis,
pelindung dan advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan,
komunikator, penyuluh, dan peran karier. Semua peran tersebut sangatlah
berpengaruh dalam membangun citra perawat di masyarakat. Perawat profesional
yang dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik dan terampil akan
membangun citra keperawatan menjadi lebih baik di mata masyarakat.. Dengan
semakin banyaknya jumlah perawat profesional saat ini, diharapkan dapat
melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh perawat vokasional. Seorang perawat
profesional harus memahami landasan teoritis dalam melakukan praktik
keperawatan. Landasan teoritis tersebut akan sangat berguna bagi perawat
profesional saat menjelaskan maksud dan tujuan dari asuhan keperawatan yang
diberikan secara rasional kepada klien. Hal ini tentu saja akan membawa dampak
baik bagi terciptanya citra perawat ideal di mata masyarakat yaitu perawat yang
cerdas, terampil dan profesional. Kenyamanan merupakan suatu perasaan subjektif
dalam diri manusia. Masyarakat yang menjadi klien dalam asuhan keperawatan akan
memiliki kebutuhan yang relatif terhadap rasa nyaman. Mereka mengharapkan
perawat dapat memenuhi kebutuhan rasa nyaman mereka. Oleh karena itu, peran
perawat sebagai pemberi kenyamanan, merupakan suatu peran yang cukup penting
bagi terciptanya suatu citra keperawatan yang baik.
Seorang perawat profesional
diharapkan mampu menciptakan kenyamanan bagi klien saat klien menjalani
perawatan. Perawat profesional juga seharusnya mampu mengidentifikasi kebutuhan
yang berbeda-beda dalam diri klien akan rasa nyaman. Kenyamanan yang tercipta
akan membantu klien dalam proses penyembuhan, sehingga proses penyembuhan akan
lebih cepat. Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat kepada klien dapat
berupa sikap atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap peduli, sikap ramah,
sikap sopan, dan sikap empati yang ditunjukkan perawat kepada klien pada saat
memberikan asuhan keperawatan. Memanggil klien dengan namanya merupakan salah
satu bentuk interaksi yang dapat menciptakan kenyamanan bagi klien dalam
menjalani perawatan. Klien akan merasa nyaman dan tidak merasa asing di rumah
sakit. Perilaku itu juga dapat menciptakan citra perawat yang ideal di mata
klien itu sendiri karena klien mendapatkan rasa nyaman seperti apa yang
diharapkannya.
Peran perawat sebagai komunikator juga sangat berpengaruh
terhadap citra perawat di mata masyarakat. Diharapkan perawat dapat menjadi
komunikator yang baik. Klien juga manusia yang membutuhkan interaksi pada saat
ia menjalani asuhan keperawatan. Interaksi verbal yang dilakukan dengan perawat
sedikit banyak akan berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan klien.
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar-sesama perawat
dan profesi kesehatan lainnya, serta sumber informasi dan komunitas. Kualitas
komunikasi yang dimiliki oleh seorang perawat merupakan faktor yang menentukan
dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan komunitas. Sudah seharusnya
seorang perawat profesional memiliki kualitas komunikasi yang baik saat
berhadapan dengan klien, keluarga maupun dengan siapa saja yang membutuhkan
informasi mengenai masalah keperawatan terkait kesehatan klie
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sehat merupakan
suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya.
Peran perawat diperlukan dalam hal menjalankan peran
dan fungsi sebagai perawat. Seorang perawat profesional haruslah mampu
menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Diantaranya ialah pemberi
perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manajer
kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh, dan peran
karier. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam membangun citra
perawat di masyarakat dan dapat memberikan kenyamanan, terhadap klien atau
masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar