KONSEP AKTIFITAS DAN LATIHAN
Nama :
Nyoman Adi Sedana
Kelas :
A5 D
NIM :
11.321.1191
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada makalah ini, membahas tentang pengertian body mekanik,
prinsip-prinsip body mekanik, faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik,
akibat body mekanik yang buruk, dan asuhan keperawatan pada klien gangguan
pemenuhan kebutuhan aktivitas.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa
kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan
secara aman. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti
pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan
tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan
system saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang terutama digunakan
unutk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk tubuh.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang disebut Body mekanik?
2.
Bagaimana prinsip body mekanik?
3.
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi body mekanikdan
ambulasi?
4.
Apa akibat dari body mekanik yang buruk?
5.
Bagaimana asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
aktifitas?
C. TUJUAN
1. Mengetahui
yang magsud body mekanik.
2. Memahami
prinsip body mekanik.
3. Mengetahui
factor-faktor yang mempengaruhi body mekanikdan ambulasi.
4. Mengetahui
akibat dari body mekanik yang buruk.
5. Memahami
askep pemenuhan kebutuhan aktifitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BODY MEKANIK
Body mekanik
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan digunakannya tubuh dan
bagian-bagianya secara effisien , aman dan terkoordinasi untuk memindahkan
suatu obyek dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Dalam hal ini difokuskan pada
penggunaan body mekanik oleh perawat pada saat mengatur posisi pasien diatas
bed , memindahkan pasien diantara bed,kursi roda dan brankat.
Body
Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :
- Body Aligement (Postur Tubuh)
Susunan
geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
- Balance / Keseimbangan
Keseimbangan
tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of
support.
- Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana
body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
B. PRINSIP-PRINSIP BODY MEKANIK
1.
Mengangkat
Karena mengangkat benda termasuk gerakan yang melawan
gravitasi , perawat harus menggunakan kelompok otot mayor dari otot paha dan
lututlengan atas dan bawah, abdomen dan pelvis unjtuk mencegah terjadinya
strainpada tubuh bagian belakang.
2.
Menarik dan
mendorong
3.
Pivoting
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh melakukan
gerakan memutar bukan hanya pada tubuh bagian atas , akan tetapi disertai pula dengan
perputaran dari kekaki kearah obyek yang dituju.
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini
mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan
untuk mendukung kesehatan dan mencegah kecacatan.
Perawat
menggunakan berbagai kelumpok otot untuk setiap aktivitas keperawatan, seperti
berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat, mengangkat dan memindahkan
klien, dan menggerakan objek. Gaya fisik dari berat dan friksi dapat
mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat
meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat mengganggu
kemampuan perawat unuk mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi klien.
Perawat juga mengganbungkan pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan
patologis pada mobilisasi dan kesejajaran tubuh. Prinsip yang digunakan dalam
mekanik tubuh adalah sebagai berikut :
- Gravitasi
Merupakan
prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukann mekanika tubuh dengan
benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Terdapat
tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam gravitasi:
a. Pusat gravitasi ( center of gravitasi ), titik yang
berada dipertengahan tubuh
- Garis gravitasi ( Line Of gravitasi ), merupakan garis imaginer vertikal melalui pusat gravitasi.
- Dasar tumpuan ( base of suport ), merupakan dasar tempat seseorang dalam keadaan istirahat untuk menopang atau menahan tubuh
- Keseimbangan
Keseimbangan
dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara mempertahankan posisi garis
gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
- Berat
Dalam
menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan adalah berat atau bobot
benda yang akan diangkat karena berat benda akan mempengaruhi mekanika tubuh.
Pergerakan Dasar Dalam Mekanika Tubuh
Mekanika
tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Sebelum
melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus
diperhatikan, di antaranya :
- Gerakan ( ambulating ).
Gerakan
yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh. Sebagai contoh, keseimbangan pada
saat orang berdiri dan saat orang berjalan kaki berbeda. Orang berdiri
akan lebih mudah stabil dibanding dengan orang yang berjalan, karena pada
posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang
lain dan pusat gravitasi selalu berubah pada posisi kaki. Pada saat berjalan
terdapat dua fase yaitu fase menahan berat dan fase mengayun, yang akan
menghasilkan gerakan halus dan berirama.
- Menahan ( squating ).
Dalam
melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Sebagai contoh, posisi
orang yang duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok dan tentunya juga
berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan
untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan sangat
diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan
memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
- Menarik ( pulling ).
Menarik
dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk menarik benda, di antaranya ketinggian, letak
benda ( sebaiknya berada di depan orang yang akan menarik ), posisi kaki dan
tubuh dalam menarik ( seperti condong kedepan dari panggul ), sodorkan telapak
tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku
diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki
ditekuk lalu lakukan penarikan.
- Mengangkat ( lifting ).
Mengangkat
merupakan cara pergerakan daya tarik. Gunakan otot – otot besar dari tumit,
paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa
sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
- Memutar ( pivoting ).
Memutar
merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang
belakang. Gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga unsur gravitasi dalam
pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BODY
MEKANIK DAN AMBULASI
- Status kesehatan
Perubahan
status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf
berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit,
berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari dan lain –
lainnya.
- Nutrisi
Salah
satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot
dan memudahkan terjadinya penyakit. sebagai contoh tubuh yang kekurangan
kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
- Emosi
Kondisi
psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulansi
yang baik, seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan
harga diri rendah. Akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan
ambulasi.
- Situasi dan Kebiasaan
Situasi
dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering mengankat benda-benda
berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
- Gaya Hidup
Gaya
hidup, perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan
besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat menganggu
koordinasi antara sistem muskulusletal dan neurologi, yang akhirnya akan
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
- Pengetahuan
Pengetahuan
yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk
mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan.
Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan mekanika tubuh
akan menjadikan seseorang beresiko mengalami gangguan koordinasi sistem neurologi
dan muskulusletal.
D. AKIBAT BODY MEKANIK YANG BURUK
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi
pengeluaran energi secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari
penggunaan mekanika tubuh yang salah adalah sebagai berikut :
- Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem muskulusletal.
- Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskulusletal. Seseorang salah dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya gangguan dalam struktur muskulusletal, misalnya kelainan pada tulang vertebrata.
E. ASKEP
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIFITAS
1.
Pengkajian
A. Riwayat
Keperawatan
Pengkajian keperawatan pada masalah mekanika tubuh dan
ambulasi, antara lain menilai adanya kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak
dengan cara bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk, kemudian bangkit
dari kursi ke posisi berdiri, atau perubahan posisi. Selanjutnya menilai adanya
kelainan dalam mekanika tubuh pada saat duduk, berakivitas, atau saat pasien
menglami pergerakan serta pengkajian terhadap status ambulasi. Kemudian,
menilai gaya berjalan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan dengan cara
mengamati apakah gaya berjalan pasien ( mantap atau tegak lurus ), ayunan
lengan atas ( pantas atau tidak ), kaki ikut siap pada saat ayunan atau tidak,
langkah jatuh jauh dari garis gravitasi atau tidak, serta berjalan apakah
diawali dan diakhiri dengan mudah atau tidak.
B.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik berfokus pada aktivitas dan olahraga yang
menonjolkan kesejajaran tubuh, cara berjalan, penampilan dan pergerakan sendi,
kemampuan dan keterbatasan gerak, kekuatan dan massa otot, serta toleransi
aktivitas.
v
Kesejajaran tubuh
Pengkajian
kesejajaran tubuh dapat dilakukan pada klien yang berdiri, duduk, atau
berbaring. Pengkajian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
- Menentukan perubahan fisiologis normal pada kesejajaran tubuh akibat pertumbuhan dan perkembangan.
- Mengdentifikasi penyimpanan kesejajaran tubuh yang disebabkan fostur yang buruk.
- Memberi kesempatan klien untuk mengopservasi posturnya.
- Mengidentifikasi kebutuhan belajar klien untuk mempertahankan kejajaran tubuh yang benar.
- Mengidentifikasi trauma, kerusakan otot, atau disfungsi saraf.
- Memperoleh informasi mengenai factor-faktor lain yang mempengaruhi kesejajaran yang buruk, seperti kelelahan, malnutrisi, dan masalah psikologis.
Pemeriksaan
ini dilakukan dengan menginspeksi pasien dari sisi lateral, anterior, dan
posterior guna mengamati apakah:
-
Bahu dan pinggul sejajar
-
Jari-jari kaki mengarah ke depan
-
Tulang belakang lurus, tidak melengkung ke sisi yang lain
Langkah pertama mengkaji kesejajaran tubuh adalah
menempatkan klien pada posisi istirahat sehingga tidak tampak dibuat-buat atau
posisi kaku. Jika mengkaji kesejajaran tubuh pasien imobilisasi atau pasien
tidak sadar maka bantal dan alat penopang di angkat dari tempat tidur lalu
klien diletakkan pada posisi telentang.
1. Berdiri
Perawat
harus memfokuskan pengkajian kesejajaran tubuh pada klien yang berdiri sesuai
hal – hal berikut :
- Kepala tegak dan midline
- Ketika dilihat dari arah posterior, bahu dan pinggul lurus dan sejajar.
- Ketika dilihat dari arah posterior, tulang belakang lurus
- Ketika klien dilihat dari arah lateral, Kepala tegak dan garis tulang belakang digaris dalam pola S terbaik. Tulang belakang servikal pada arah anterior adalah cembung, tulang belakang lumbal pada arah anterior adalah cembung.
- Ketika dilihat dari arah lateral, perut berlipat ke bagian dalam dengan nyaman dan lutut pergelangan kaki agak melengkung. Orang tampak nyaman dan tidak sadar akan lutut dan pergelangan kaki yang fleksi.
- Lengan klien nyaman di samping.
- Kaki di tempatkan sedikit berjauhan untuk mendapatkan dasar penopang, dan jari – jari kaki menghadap ke depan.
- Ketika klien dilihat dari arah anterior, pusat gravitasi berada di tengah tubuh, dan garis gravitasi mulai dari tengah kepala bagian depan sampai titik tengah antara kedua kaki. Bagian lateral garis gravitasi dimulai secara vertikal dari tengah tengkorak sampai sepertiga kaki bagian posterior.
2. Duduk
Perawat
mengkaji kesejajaran pada klien yang duduk dengan mengobservasi hal – hal
sebagai berikut :
- Kepala tegak, leher dan tulang belakang berada dalam kesejajaran yang lurus.
- Berat badan terbagi rata pada bokong dan paha.
- Paha sejajar dan berada pada potongan horisontal.
- Kedua kaki di topang di lantai. Pada klien pendek tinggi, alat bantu kaki digunakan dan pergelangan kaki menjadi fleksi dengan nyaman.
- Jarak 2 – 4 cm dipertahankan antara sudut tempat duduk dan ruang popliteal pada permukaan lutut bagian posterior. Jarak ini menjamin tidak ada tekanan pada arteri popliteal atau saraf untuk menurunkan sirkulasi atau mengganggu fungsi saraf.
- Lengan bawah klien ditopang pada penganan tangan, di pangkuan, atau di atas meja depan kursi.
Hal
penting mengkaji kesejajaran dalam posisi duduk yaitu pada klien yang mempunyai
kelemahan otot, paralisis otot, atau kerusakan saraf. Karena perubahan
ini, klien mengalami pengurangan sensasi di area yang sakit dan tidak mampu
menerima tekanan ataupun penurunan sirkulasi. Kesejajaran yang tepat ketika
duduk mengurangi risiko kerusakan sistem muskuloskeletal pada klien itu.
3.
Berbaring
Pada orang sadar mempunyai kontrol otot volunter dan
persepsi normal terhadap tekanan. Sehingga merekabiasa merasakan posisi nyaman
ketika berbaring. Karena rentang gerak, sensasi dan sirkulasi pada orang sadar
berada dalam batas normal, mereka mengubah posisi ketika mereka merasakan
ketengangan otot dan penurunan sirkulasi.Pengkajian kesejajaran tubuh ketika
berbaring membutuhkan posisi lateral pada klien dengan menggunakan satu bantal,
dan semua penopangnya diangkat dari tempat tidur. Tubuh harus ditopang oleh
matras yang adekuat. Tulang belakang harus berada dalam kesejajaran lurus tanpa
ada lengkungan yang terlihat. Pengkajian ini memberi data dasar mengenai
kesejajaran tubuh klien.
2.
Penetapan Diagnosis Keperawatan
Diagnosis
keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh dan ambulasi, antara
lain :
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya kelemahan akibat spasme muskulusletal pada ekstremitas, nyeri akibat peradangan sendi, atau penggunaan alat bantu dalam waktu lama.
- Resiko cedera berhubungan dengan adanya paralisis, gaya berjalan tidak stabil, atau penggunaan tongkat yang tidk benar.
- Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum.
3.
Perencanaan
1. Memperbaiki penggunaan mekanika
tubuh saat melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Memulihkan dan memperbaiki ambulasi.
3. Mencegah terjadinya cedera akibat
jatuh.
4.
Implementasi
LANGKAH
|
RASIONAL
|
|||
1. Kaji berat posisi, tinggi objek,
posisi tubuh, dan berat maksimum.
3. Angkat objek dengan benar dari
atas pusat gravitasi tempat tidur:
|
Menentukan
apakah anda dapat melakukanya sendiri atau membutuhkan bantuan.
Memindahkan pusat gravitasi lebih dekat ke objek.
Mempertahankan keseimbangan tubuh lebih baik, sehingga
mengurangi risiko jatuh.
Meningkatkan keseimbangan tubuh dan memungkinkan kelompok
otot-otot bekerja sama dengan cara yang sinkron.
Mengurangi risiko cedera vetebra lumbal dan kelompok otot.
Mencapai pusat gravitasi lebih dekat ke objek.
Meningkatkan keseimbangan tubuh selama mengangkat.
Mengurangi bahaya jatuh dengan memindahkan objek yang
diangkat dekat dengan pusat gravitasi diatas dasar dukungan.
|
|||
5. Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan dari tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah mekanika tubuh dan ambulasi adalah unyuk menilai kemampuan
pasien dalam menggunakan mekanika tubuh dengan baik, menggunakan alat bantu
gerak, cara menggapai benda, naik atau turun, dan berjalan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Mekanika tubuh adalah
koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan
keseimbangan yang tepat. Mekanisme tubuh dan ambulasi merupakan cara
menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga,
terkoordinasi serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan
selama aktivitas.
pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok otot tertentu
digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara aman. Dalam
menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan
tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang
meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf.
Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang terutama digunakan unutk pergerakan
dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk tubuh.
B.
SARAN
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah
ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Potter and Perry Volume 2 .2006.Fundamental Keperawatan
.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar